PDM Kabupaten Kediri - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kabupaten Kediri
.: Home > Artikel

Homepage

HIMPUNAN PUTUSAN TARJIH TENTANG THAHARAH

.: Home > Artikel > PDM
10 April 2014 14:10 WIB
Dibaca: 17316
Penulis :

THAHARAH, SHALAT DAN DZIKIR-DZIKIR SESUDAHNYA

 

A. THAHARAH (BERSUCI)

 

Allah Swt berfirman:

 

يَاأَيُّهَاالَّذِينَآمَنُواإِذَاقُمْتُمْإِلَىالصَّلَاةِفَاغْسِلُواوُجُوهَكُمْوَأَيْدِيَكُمْإِلَى

 

الْمَرَافِقِوَامْسَحُوابِرُءُوسِكُمْوَأَرْجُلَكُمْإِلَىالْكَعْبَيْنِوَإِنْكُنْتُمْجُنُبًا

 

فَاطَّهَّرُواوَإِنْكُنْتُمْمَرْضَىأَوْعَلَىسَفَرٍأَوْجَاءَأَحَدٌمِنْكُمْمِنَ

 

الْغَائِطِأَوْلَامَسْتُمُالنِّسَاءَفَلَمْتَجِدُوامَاءًفَتَيَمَّمُواصَعِيدًاطَيِّبًافَامْسَحُوا

 

بِوُجُوهِكُمْوَأَيْدِيكُمْمِنْهُمَايُرِيدُاللَّهُلِيَجْعَلَعَلَيْكُمْمِنْحَرَجٍوَلَكِنْ

 

يُرِيدُلِيُطَهِّرَكُمْوَلِيُتِمَّنِعْمَتَهُعَلَيْكُمْلَعَلَّكُمْتَشْكُرُونَ

 

 

 “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak melaksanakan sholat, basuhlah (cucilah) mukamu, tanganmu sampai ke siku, usaplah kepalamu dan cucilah kakimu sampai kedua mata kaki. Dan jika kamu berjunub maka bersuci (mandi) lah. Dan jika kamu sakit atau bepergian atau salah seorang diantara kamu buang air (buang hajat) atau kamu sentuh wanita (bersetubuh), dan tidak kamu dapati air maka bertayammumlah kamu dengan debu yang bersih maka usaplah mukamu dan tanganmu dengandebu itu”. Allah tidak menginginkan kesempitankepadamu, tetapi hendak mensucikan kamu dan menyempurnakan ni’matnya kepadamu, supaya kamu bersyukur”.( QS. al-Maidah ayat 6).

Cara Berwudhu sesuai tuntunan Rasulullah Saw

1.    Niat dalam hati, ikhlas karena Allat swt;

2.    Membaca “Bismillahirrahmanirrahim”;

3.    Membasuh kedua telapak tangan tiga kali, dengan menyela-nyelai jari;

4.    Menggosok gigi;

5.    Berkumur-kumur dan mengisap air ke hidung tiga kali;

6.    Membasuh wajah tiga kali;

7.    Membasuh kedua tangan hingga siku-siku tiga kali;

8.    Mengusap kepala dari depan hingga belakang (tengkuk) lalu kembali lagi ke depan;

9.    Mengusap kedua telinga, yang sebelah luar dengan ibu jari dan yang sebelah dalam dengan jari telunjuk;

10.  Membasuh kedua kaki hingga kedua mata kaki, dengan menggosok-gosok dan menyela-nyelai jari-jari kaki;

11.  Selesai wudhu membaca ““Asyhadu alla­ila-ha-ilallah wahdahu-la-syari-kalah, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu­wa rasu-luh”.

(Baca HPT hal. 44 sd 46)

 

BERSUCI DENGAN MENGUSAP KEDUA KHUF (SEPATU) 

 

1.    Memakai kedua khuf (sepatu) pada saat dalam keadaan suci;

2.    Mengusap kedua khuf atau semisalnya sebagai pengganti membasuh (mencuci) kedua kaki dalam wudlu;

3.    Masa berlakunya tiga hari jika dalamperjalanan, dan satuhari jika tidak dalam waktu  bepergian, selama tidak membuka keduanya;

(Baca HPT hal. 46)

HADATS

Jika sudah bersuci dengan cara-cara tersebut, maka orang tadi dianggap dalam keadaan suci dari hadats selama tidak menyentuh wanita (bersetubuh), tidak menyentuh kemaluan, dan tidak tidur yang nyenyak dengan miring. (baca HPT hal. 46 sd 47)

 

 CARA MANDIBESAR (BERSUCI DARI HADATS BESAR)

1.    Niat dalam hati, ikhlas karena Allah;

2.    Membasuh (mencuci) kedua tangan dengan menyela-nyelai jari;

3.    Membasuh (mencuci) kemaluan dengan tangan kiri dan mencucinya dengan sabun atau semisalnya;

4.    Berwudhu sepeti wudhu biasa (tersebut di atas);

5.    Mengguyur kepala dengan air, memasukkan jari-jari dalam rambut kepala disertai dengan wewangian (sampo);

6.    Mengguyur kepala sebanyak tiga kali, dimulai dari sebelah kanan kemudian sebelah kiri;

7.    Membasuh seluruh anggota badan dengan menggosoknya, dari yang sebelah kanan kemudian yang sebelah kiri sebanyak tiga kali;

8.    Membasuh (mencuci) kedua kaki dari yang kanan kemudian yang kiri. 

 

Perintah mandi besar ini berkenaan dengan peristiwa, apabila:

1.    Keluar air mani;

2.    Bertemunya dua kemaluan;

3.    Hendak menghadiri shalat Jumat;

4.    Baru selesai haid;

5.    Baru selesai nifas; (baca HPT hal. 47 sd 48).

BOLEHNYA BERTAYAMMUM

 

Seseorang diperbolehkan tayammum, apabila berhalangan menggunakan air atau sakit atau khawatirmendapat madlarat atau karena dalam bepergian,kemudian tidak mendapat air.

 

CARA BERTAYAMMUM

 

1.    Niat dalam hati, ikhlas karena Allah Swt;

2.    Membaca bismillahirramanirrahim;

3.    Meletakkan kedua telapak tangan di atas tanah (berdebu);

4.    Meniup kedua telapak tangan yang sudah berdebu;

5.    Mengusap wajah dengan kedua tangan;

6.    Mengusap kedua tangan hingga pergelangan tangan.

(baca HPT hal. 48 sd 49)

 

MENGHILANGKAN NAJIS

Apabila sebagian dari badanmu, pakaianmu dan tempatmu sholat terkena najis hendaklah dibasuh (dengan menggosok dan menghilangkannya kalau itu darah haid), sehingga hilanglah sifat-sifatnya, bau dan rasanya, dengan air yang suci, dan tidak mengapa tertinggal bekas salah satu sifat najis tadi. Dan untuk menghilangkan najis kencing anak laki-laki yang belum makan‑makanan, percikkan dengan air sampai basah  . Dan apabilaterkena oleh liur anjing cucilah tujuh kali, salah satunya dengan debu yang bersih. (baca HPT hal. 49)

 

ISTINJA’

 

Hendakalah beristinja’ dengan air,  atau dengan tiga batu,  ataulainnya., yang bukan tulang atau kotoran.(baca HPT hal 49).

 

B. SHALAT

 

فَإِذَاقَضَيْتُمُالصَّلَاةَفَاذْكُرُوااللَّهَقِيَامًاوَقُعُودًاوَعَلَىجُنُوبِكُمْفَإِذَااطْمَأْنَنْتُمْفَأَقِيمُواالصَّلَاةَإِنَّالصَّلَاةَكَانَتْعَلَىالْمُؤْمِنِينَكِتَابًامَوْقُوتًا

"Apabila kamu telah selesai shalat, maka ingatlah kepada Allah, sewaktu berdiri, duduk dan berbaring. Kemudian kalau sudah amat tenteram, maka kerjakanlah shalat itu (sebagaimana biasa), sesungguhnya shalat itu diwajibkan kepada orang-orang yang mukmin, dengan tertentu waktunya."(QS. An-Nisa:103)

عَنْطَلْحَةَبْنَعُبَيْدِاللَّهِيَقُولُجَاءَرَجُلٌإِلَىرَسُولِاللَّهِ-صلىاللهعليهوسلم- مِنْأَهْلِنَجْدٍثَائِرُالرَّأْسِنَسْمَعُدَوِىَّصَوْتِهِوَلاَنَفْقَهُمَايَقُولُحَتَّىدَنَامِنْرَسُولِاللَّهِ-صلىاللهعليهوسلم- فَإِذَاهُوَيَسْأَلُعَنِالإِسْلاَمِفَقَالَرَسُولُاللَّهِ-صلىاللهعليهوسلم- « خَمْسُصَلَوَاتٍفِىالْيَوْمِوَاللَّيْلَةِ». فَقَالَهَلْعَلَىَّغَيْرُهُنَّقَالَ« لاَ. إِلاَّأَنْتَطَّوَّعَ

Hadis dari Thalhah bin 'Ubaidillah bahwa ada seorang laki-laki penduduk Najed yang kusut rambut kepalanya, datang kepada Rasulullah saw. yang kami dengar dengungan suaranya, tetapi tidak memahami apa yang dikatakannya sehingga setelah dekat rupanya ia menanyakan tentang Islam; maka sabda Rasulullah saw. :"Shalat lima waktu dalam sehari semalam." Kata orang tadi:"Adakah lagi kewajibanku selain itu? Jawab Nabi saw. :"Tidak, kecuali  bila kamu hendak bertathawwu' (shalat sunnat). (Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim).

عَنْمَالِكِبْنِالْحُوَيْرِثِ- رضياللهعنه- قَالَ: قَالَرَسُولُاَللَّهِ- صلىاللهعليهوسلم- - صَلُّواكَمَارَأَيْتُمُونِيأُصَلِّي- رَوَاهُاَلْبُخَارِيُّ

Hadits dari Malik bin Huwairits ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku melakukan shalat". (Diriwayatkan oleh al-Bukhari).

Tata Cara Shalat Sesuai Sunnah Nabi Saw:

1.    Berdiri menghadap kiblat, niat dalam hati, melakukan shalat dengan ikhlas karena Allah Swt;

2.    Melakukan takbiratul ihram, memulai shalat dengan mengucap takbir “Allahu Akabar”, sambil mengangkatkedua tangan sejajar dengan bahu, atau dengan cara menyejajarkan ibu jari pada daun telinga;

3.    Meletakkan tangan tangan pada punggung telapak tangan kiri, dan meletakkan keduanya di atas dada;

4.    Membaca doa iftitah seperti  “Allahumma ba’id baini wa baina khathayaya kama ba’adta bainal masyriqi wal maghribi. Allahumma naqqini minal khathaya, kama yunaqqats tsaubul abyadhu minad danas. Allahummaghsil khathayaya bil mai wats-tsalji wal baradi”, ada doa iftitah yang lain;

5.    Membaca “Audzubillahi minas syaithanir rajim min hamzihi wanafkhihi wa naftsihi”, lalu membaca “Bismillahirrahmanirrahim”, dan membaca surat al-Fatihah, lalu membaca Amin;

6.    Membaca salah satu surat atau beberapa ayat al-Qur’an;

7.    Mengangkat kedua tangan seperti pada takbir yang pertama, disertai membaca “Allahu Akbar”, kemudian ruku’;

8.    Pada saat ruku’, kedua tangan memegang pada kedua lututnya dengan merenggangkan jari-jari tangannya, lalu meratakan punggung sejajar dengan leher, kemudian berdo’a: “Subhanakallahumma rabbana wa bihamdika allahummaghfirli”, atau berdo’a dengan salah satu do’a dari Nabi saw.;

9.    Kemudian mengangkat kepala untuk I’tidal, dengan mengangkat kedua belah tangan seperti dalam takbiratul ihram sambil membaca do’a “Sami’allahu liman hamidah” dan bila sudah lurus berdiri, lalu membaca do’a “rabbana wa lakal hamdu”;

10.    Melakukan sujud dengan bertakbir,  lalu meletakkan kedua lutut ke lantai dan jari-jari kaki mengarah ke kiblat serta merenggangkan kedua tangan dari kedua lambung dengan mengangkat kedua siku. Dalam bersujud itu hendaklah berdo’a “Subhanaka allahumma rabbana wa bihamdika allahummaghfirli” atau berdo’a dengan salah satu do’a dari Nabi saw.;

11.    Lalu mengangkat kepala dengan bertakbir kemudian duduk dengan tenang dan membaca doa: “Allahummaghfirli, warhami wajburni wahdini warzuqni” , atau berdo’a dengan salah satu do’a dari Nabi saw.;

12.    Lalu sujuduntuk yangkedua kalinya dengan bertakbir dan membaca tasbih atau doa seperti dalam sujud yang pertama. Kemudian mengangkat kepala dengan bertakbir, lalu duduksebentar(duduk istirahat);

13.    Lalu berdiri untuk raka’at yang kedua dengan menekankan tangan pada tanah. Selanjutnya mengerjakan dalam rakaat yang kedua ini sebagaimana dalam rakaat yang pertama, tanpa membaca do’a iftitah;

14.    Setelah sujud kedua pada rakaat yang kedua, maka duduk tasyahhud awal, dengan cara duduk di atas kaki kiri dan telapak kaki kanan ditegakkan dengan jari-jari kaki menghadap kiblat; sementara kedua tangan diletakkan di atas kedua lutut dengan menjulurkan jari-jari tangan kiri, sedangkan tangan kanan menggenggamkan jari kelingking, jari manis dan jari tengah, lalu jari telunjukditegakkan, sementara ibu jari disentuhkan pada jari tengah;

15.    Pada saat duduk tasyahhud awal membaca “Attahiyatu lillah was shalawatu wat thayyibat. Assalamu ‘alaika ayyuna Nabiyyuwa rahmatullahi wa barakatuhu Assalamu ‘alaina wa ‘ala ibadillahis shalihin. Asyhadu an la ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa rasuluhulalu membaca shalawat pada Nabi “Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama shallaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim wa barik ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama barakta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim Innaka hamidum majid.

16.    Kemudian berdiri untuk raka’at ketiga kalau shalatnyatigarakaatatau empat raka’at dengan bertakbir dan mengangkat kedua tanganseperti pada takbiratul ihram;

17.    Pada rakaat ketiga atau keempat, mengerjakan  sebagaimana dalam rakaat yang pertama, tanpa membaca do’a iftitah;

18.    Setelah sujud kedua pada rakaat yang terakhir, maka duduk tasyahhud akhir, dengan cara duduk dengan pantat di atas lantai, sementara kaki kiri dimasukkan di bawah kaki kanan, sedangkan telapak kaki kanan ditegakkan dengan jari-jari kaki menghadap kiblat; sementara kedua tangan diletakkan di atas kedua lutut dengan menjulurkan jari-jari tangan kiri, dan tangan kanan menggenggamkan jari kelingking, jari manis dan jari tengah, lalu jari telunjukditegakkan, sementara ibu jari disentuhkan pada jari tengah;

19.    Pada saat duduk tasyahhud akhir, membaca “Attahiyatu lillah was shalawatu wat thayyibat. Assalamu ‘alaika ayyuna Nabiyyuwa rahmatullahi wa barakatuhu Assalamu ‘alaina wa ‘ala ibadillahis shalihin. Asyhadu an la ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa rasuluhulalu membaca shalawat pada Nabi “Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama shallaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim wa barik ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama barakta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim Innaka hamidum majid.Kemudian membaca doa dan mohon perlindungan dengan membaca “Allahumma inni ‘audzu bika min adzabi jahannam wa min ‘adzabil qabri  wa min fitnatil mahya wal mamati wa min syarri fitnatil Masihid Dajjal”; lalu membaca doa-doa lain yang diajarkan Nabi Saw;

20.    Kemudian mengucapkan salam dengan berpaling  ke kanan dan kiri, yang pertama sampai terlihat pipi kanannya dan yang kedua sampai terlihat pipi kirinya oleh orang yang di belakangmu. Adapun bacaan salamnya adalah “Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh untuk yang ke kanan, dan yang ke kiri membaca “Assalamu’alaikum wa rahmatullah”, tanpa menggerakkan kedua tangannya;

21.    Setelah selesai salam, dianjurkan membaca dzikirr dan doa sesuai dengan petunjuk Rasulullah Saw; (Baca HPT hal 83-100)

22.    Perhatian: Tidak ada perbedaan antara pria dan wanita dalam cara melakukan shalat, baik dalam gerakan maupun bacaan. Ibrahim al-Nakha’i berkata:

تَفْعَلُ الْمَرْأَةُ فِي الصَّلاَةِ كَمَا يَفْعَلُ الرَّجُلُ

Di dalam melaksanakan shalat, wanita dan laki-laki sama saja (Ibn Abi Syaibah dengan sanad yang shahih)

 

C. Dzikr-DZIKRSesudah Shalat Lima Waktu(dalam bahasa arab)

 أَسْتَغْفِرُاللهَ  ( ثلاثمرّات)

اَللَّهُمَّ اَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَاذَاالْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ (رواه مسلم)

لاَ إِلهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ  لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَي كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ 

اَللّهُمَّ  لاَ مَانِعَ لِمَاأَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ يَنْفَعُ  ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ   (رواه البخاري و مسلم)

اَعُوْذُ باللهِ مِنَ الشَّيْطاَنِ الرَّجِيْمِ

اللهُ لاَ إِلهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ  لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَّ لاَ نَوْمٌ  لَّهُ مَا فِي السَّموَاتِ وَمَا فِي اْلأَرْضِ  مَنْ ذَاالَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ  يَعْلَمُ مَا بَيْنَ  أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَوَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ  وَلاَ يَؤُوْدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَالْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ   (البقرة  255)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ  اللهُ الصَّمَدُ  لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُواً أَحَدٌ (الاخلاص , 1-4)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِقُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ  مِنْ شرِّ مَا خَلَقَ  وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ  وَمِنْ شَرِّ النَّفّثتِ فِى الْعُقَدِ  وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ  (الفلق, 1-5)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ   قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ إِلهِ النَّاسِ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَا سِ الْخَنَّاس اَلَّذِىْ يُوَسْوِسُ فِىْ صُدُوْرِ النَّاسِ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ  (الناس,1-6)

اَللّهُمَّ أَعِنِّىْ عَلَى ذِكْرِكَ وَ شُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ (رواه ابو داود)

سُبْحَانَ اللهِ  33 مراتاَلْحَمْدُ ِللهِ   33  مراتاَللهُ  اَكْبَرُ  33  مرات

(رواه الترمذى و النسائى)

لاَ إِلهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ  لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَي كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ  لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ   لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ   لاَ إِلهَ إِلاَّاللهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ  (رواه مسلم)

 

Dzikr Sesudah Shalat Maghrib atau Shubuh

       Selain dzikr-dzikr yang sudah disebutkan di atas, khusus sesudah shalat maghrib dan shalat subuh disunnahkan menambah bacaan dzikr dibawah ini :

لاَ إِلهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ  لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِىْ وَيُمِيْتُوَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ  10 مرات    (رواه الترمذي)

اَللّهُمَّ أَجِرْنِيْ مِنَ النَّارِ :  7 مرات    (رواه ابو داود)

 

 

D. ARTI BACAAN DZIKIR SESUDAH SHALAT

 

Artinya:

“Aku mohon ampun kepada Allah  3 X

Ya Allah, Engkaulah Yang Sejahtera dan dariMu kesejahteraan itu (datang).  Engkau Pemberi berkah wahai pemilik keagungan dan kemuliaan”. 

(HR. Muslim)

 

Artinya:

“Tidak ada Tuhan kecuali Allah Yang Esa, tiada sekutu bagiNya, milikNya kekuasaan dan segala pujian, dan Ia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tiada seorang pun yang mampu menghalangi terhadap pemberianMu, dan tiada pula yang dapat memberi sesuatu yang Engkau tidak mau atasnya pemberian, dan tidak berguna kekayaan itu bagi pemiliknya di sisiMu”.(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Artinya:

“Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.

Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhlukNya). Ia tidak mengantuk dan tidak tidur. Hanya milikNya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa seizinNya ?  Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Allah tak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar”.(QS.al-Baqarah, 255)

Artinya:

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Katakanlah bahwa Allah itu Esa. Allah itu tempat bergantung (semua makhluk). Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tiada satu pun yang menyamaiNya”.

Artinya”

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Katakanlah ! Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai shubuh, dari kejahatan makhlukNya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang-orang yang dengki apabila ia telah dengki”.

Artinya:

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Katakanlah ! Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja manusia, Sesembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada (hati) manusia, dari golongan jin dan manusia”.

Artinya:

“Ya Allah, tolonglah aku agar senantiasa dapat mengingatMu, dan bersyukur kepadaMu  serta (semakin) bagus dalam beribadah kepadaMu”.

(HR.Abu Dawud)

Artinya:

 

“  Maha suci Allah        33 kali.

Segala puji bagi Allah  33 kali.

Allah Maha Besar         33 kali”.

(HR.al-Tirmidzi dan al-Nasa-i)

 

Artinya:

“Tidak ada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya, milikNya segala kekuasaan dan pujian. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan izinNya. Tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan tidaklah kami beribadah kecuali kepadaNya,  hanya milikNya kenikmatan, keutamaan dan sanjungan yang baik. Tidak ada Tuhan selain Allah dengan ikhlas beribadah kepadaNya walaupun orang-orang kafir membenci”.(HR.Muslim)

 

Dzikr Sesudah Shalat Maghrib atau Shubuh

       Selain dzikr-dzikr yang sudah disebutkan di atas, khusus sesudah shalat maghrib dan shalat subuh disunnahkan menambah bacaan dzikr dibawah ini :

Artinya:

“Tidak ada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi Nya, miliknya segala kekuasaan dan segala pujian. Ia yang menghidupkan dan yang mematikan. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu  10 kali”. (HR. Al-Tirmidzi)

Artinya:

“Ya Allah selamatkanlah aku dari api neraka.... 7  kali”. (HR. Abu Dawud)

 

 

Disampaikan pada acara                     “Pendidikan Kemuhammadiyahan dan Orientasi Kelembagaan yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) di Trawas Mojokerto pada Ahad,               tanggal 12 Mei 2013

 

Oleh

 

Dr.H. Achmad Zuhdi Dh, M.Fil I

 


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori :

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website