“Sejak Kapan Seorang Ulama Mengajak pada Perbuatan yang Bertentangan dengan Agama?”
Dibaca: 445
PWMU.CO – Muhammadiyah harus ikut berperan mengatasi masalah umat Islam yang sedang mengalami kondisi kurang menguntungkan karena faktor kebijakan yang tidak berpihak.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Gubeng Sulaiman MPd dalam Kajian Matahari Terbit yang diadakan oleh Majelis Tabligh PCM Gubeng, Surabaya di Masjid Jenderal Sudirman Jalan Dharmawangsa No 2 Surabaya, Ahad (7/1/18).
Sulaiman mengatakan, umat Islam di Indonesia akhir-akhir ini sedang mengalami kondisi yang kurang menguntungkan karena faktor kebijakan yang tidak berpihak dari pemerintah. Padahal, umat Islam di Indonesia secara kuantitas adalah mayoritas jumlahnya.
Ia mencontohkan banyak di antara ulama kita yang dicekal tidak boleh berceramah lantaran dianggap meteri ceramahnya dapat memprovokasi umat, memuat unsur hate speech dan anti-Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
”Sejak kapan ceramah seorang ulama mengajak pada perbuatan yang bertentangan dengan agama. Ini mengada-ada,” ujar Sulaiman dalam sambutannya.
Kondisi ini, sambung dia, diperparah dengan upaya pembubaran organisasi Islam yang dinilai kritis. ”Sungguh miris memang melihat kondisi umat Islam yang mayoritas, tapi mendapatkan perlakuan yang tidak menguntungkan,” kritiknya.
Menurut Sulaiman untuk mengatasi kondisi tersebut Muhammadiyah diharapkan bisa berperan aktif ikut mengatasi permasalah yang kini sedang melanda umat Islam Indonesia. ”Sebagai gerakan yang bernafaskan Islam, Muhammadiyah harus ikut berperan dalam mengatasi masalah umat Islam,” pungkasnya.
Kajian Matahari Terbit PCM Gubeng menghadirkan Ketua Majelis Tabligh PWM Jatim Muhammad Sholihin Fanani sebagai narasumbernya. Sholihin memaparkan tema tentang ‘Melewan Prilaku Islam Liberal dengan Islam Berkemajuan’. (Aan)
Tags:
Kategori:
Arsip Berita
